REDAKSI SUARA RAKYAT BEKASI.JL. MAYOR HASIBUAN NO.14 BEKASI,JAWABARAT,INDONESIA.
email.suararakyatbekasi@gmail.comHOTLINE.HP.087878753510 - Biro Bekasi : JUHADI 02196607362 , HERU ASWAN 081997143007




pemdakota bekasi logo


Total Tayangan Halaman

Jumat, 22 Juli 2011

Komando pejuang merah putih mendukung Fatwa MUI , Haram Tawuran


Suara Rakyat Bekasi - Jakarta, Kekerasan dalam segala bentuknya yang kerap kali terjadi di berbagai daerah menyiratkan kalau negeri ini mulai kehilangan jati diri sebagai bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Tawuran sesama warga sipil atau warga dengan aparat keamanan, politisi, bahkan juga kaum intelektual seperti pelajar dan mahasiswa.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun memberikan fatwa bahwa segala jenis kekerasan termasuk tawuran ini hukumnya haram. Hal ini setali tiga uang dengan pandangan Ki Kusumo yang disampaikan dalam sambutannya usai melantik Markas Daerah Komando Pejuang Merah Putih DKI Jakarta di GOR Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (21/7).

"Tawuran itu kan meresahkan masyarakat. Baik tawuran warga, pelajar atau mahasiswa. Jadi fatwa haram MUI itu jelas-jelas saya dukung," ujar Ki Kusumo yang juga Ketua Umum organisasi massa ini.

Produser film 13 Cara Memanggil Setan ini mengungkapkan kalau aksi tawuran adalah tindakan salah tempat. Karena tak seharusnya mencari musuh dari bangsa dan negara sendiri, karena perbedaan bukanlah alasan terjadinya perpecahan.

"Seharusnya memerangi siapa saja yang menghina negeri ini. Bukan berperang antar sesama anak bangsa. Kita harus buktikan bahwa Bhineka Tunggal Ika itu berbeda tapi tetap satu. Bukan mengedepankan perbedaan, hingga tawuran tak bisa dihindarkan," papar Ki Kusumo.

Pendapat serupa juga datang dari sejumlah artis film Drakula Cinta yang mendampingi Ki Kusumo, seperti Five Vi, Anindita Putri, Roni Dozer, Rosemarry dan Tamara Ciciel.

"Ya pokoknya kami cinta perdamaian, bukan kekerasan," ujar Five Vi yang diamini teman-temannya itu.