REDAKSI SUARA RAKYAT BEKASI.JL. MAYOR HASIBUAN NO.14 BEKASI,JAWABARAT,INDONESIA.
email.suararakyatbekasi@gmail.comHOTLINE.HP.087878753510 - Biro Bekasi : JUHADI 02196607362 , HERU ASWAN 081997143007




pemdakota bekasi logo


Total Tayangan Halaman

Jumat, 15 Juli 2011

Azhar laena , Ketua DPRD Kota Bekasi Meninggal di Penang

Azhar Laena (Ketua DPRD Kota Bekasi)
Suara Rakyat Bekasi -  Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi, Azhar Laena meninggal dunia Rabu 6 Juli 2011.  Politikus Partai Demokrat itu meninggal di Rumah Sakit Penang, Malaysia setelah dirawat karena sakit infeksi ginjal.
Jenazah Azhar rencananya akan diterbangkan dari Negeri Jiran sore nanti menggunakan pesawat Malaysia Air Lines. upacara penghormatan terakhir di halaman kantor DPRD Kota Bekasi, Jawa Barat.
Sejumlah karangan bunga telah terpampang di depan kantor Dewan, di antaranya dari para pedagang pasar Family Mart, Harapan Indah.
Sekretaris Majelis Pertimbangan Partai Demokrat Kota Bekasi, Slamet Siahaan, mengatakan sakit ginjal yang diderita kadernya itu sudah mencapai stadium 4. “Cuma dia tidak pernah periksa ke dokter,” kata Slamet.
Sakit Azhar terdeteksi setelah melayat rekannya yang meninggal dunia beberapa bulan lalu. Saat itu, anggota keluarga rekannya menceritakan gejala sakit ginjal yang diderita sebelum meninggal.
Salah satu kebiasaannya adalah sering meminta di pijit bagian punggung. Istri Azhar Laena, Yayu Haniyanti Azhar, lantas memintanya memeriksakan kesehatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur.
Dokter memvonis Azhar menderita sakit jantung. Karena kurang yakin, Azhar mencari second opinion dengan memeriksakan sakitnya ke Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC), Kuningan. Dia sempat dirawat beberapa hari di RS MMC, sebelum berobat ke Malaysia.
Anggota DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata, mengatakan Azhar Laena sering mengeluh sakit di tempat kerja. Oleh rekan-rekannya, calon Wali Kota Bekasi periode 2014-2019 itu disarankan berobat ke luar negeri. “Dia sering cerita soal sakitnya,” katanya.
Selama mempimpin DPRD Kota Bekasi sejak 2009 lalu, kariernya tidak terlalu mulus. Dia dinilai kurang mampu memimpin Dewan, bahkan sempat mendapat mosi tidak percaya oleh sesama kader Demokrat di DPRD Kota Bekasi.
Usianya yang masih muda, baru saja berulang-tahun ke-39, dinilai sebagai salah satu faktor Azhar Laena mlempem dalam hal pengambilan kebijakan. “Dia dinilai kurang mampu, tetapi mosi itu tidak seharusnya terjadi,” kata Slamet.
Di bawah kepemimpinan Azhar juga, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelidiki perkara suap berupa fee atau upeti sebesar dua persen atau sekitar Rp 2,4 miliar dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi 2010 sebesar Rp 1,6 triliun.
Sejumlah anggota Dewan dikabarkan menerima fee tersebut dari Wali Kota Bekasi non-aktif, Mochtar Mohamad, yang kini masih menjalani sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Bandung, Jawa Barat. Fee tersebut diberikan untuk memuluskan pengesahan APBD di Dewan yang saat itu pembahasannya molor hingga tiga bulan
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi Azhar Laena meninggal dunia. Azhar menghembuskan nafas terakhir di sebuah rumah sakit di Panang, Malaysia setelah dirawat selama hampir satu bulan akibat penyakit ginjal yang dideritanya. "Ya, Azhar Laena meninggal pagi jam 05.00 akibat penyakit ginjal yang dideritanya," ujar sahabat Azhar, Romi Oktaviansyah Rabu 6 Juli 2011. 
Rencananya jenazah Azhar tiba di rumah duka Grand Wisata Cluster River Town Blok C6 Nomor 7 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, pukul 15.00 WIB. Azhar Laena adalah politisi muda dari Partai Demokrat yang memiliki karir cemerlang. Dia adalah Ketua DPRD termuda di Indonesia. Azhar terkenal sebagai figur politisi yang luwes dan bisa merangkul semua golongan. Di Partai Demokrat, dia pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris DPD Partai Demokrat Propinsi Jawa Barat, 2007-2009, dan salah seorang pengurus di DPP Partai Demokrat. 
Sebelum terjun ke dunia politik, Pria kelahiran Pulau Kijang, Riau, 17Mei 1973 ini menggeluti dunia bisnis. Dia tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Diklat dan Litbang DPP Asosiasi Pengelola Pelatihan TKI Luar Negeri (AP2TKI-LN) 2004-2005 dan Ketua umum DPP Asosiasi Pelaksanaan Pelatihan TKI (AP2TKI) Jakarta, 2006-2008. Serta Ketua I DPP Asosiasi Pengusaha Jasa Pekerjaan Indonesia (APJAPI), Jawa Barat. 
Azhar meninggalkan seorang Istri, Hariyanti Azhar dan tiga orang putri, Sysy Arya Laena (12), Vyvy Arya Laena (11) dan Fafa Arya Laena (2).