REDAKSI SUARA RAKYAT BEKASI.JL. MAYOR HASIBUAN NO.14 BEKASI,JAWABARAT,INDONESIA.
email.suararakyatbekasi@gmail.comHOTLINE.HP.087878753510 - Biro Bekasi : JUHADI 02196607362 , HERU ASWAN 081997143007




pemdakota bekasi logo


Total Tayangan Halaman

Sabtu, 20 Agustus 2011

Menteri Agama Suryadharma Ali : potensi zakat baru tergarap sekitar 1,5 triliun.

Suara Rakyat Bekasi - Jakarta -Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan, potensi zakat di negeri ini luar biasa besar, berkisar 100-150 Triliun, namun baru tergarap sekitar 1,5 triliun. Hal itu diampaikan Menag ketika meresmikan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kemenag, di auditorium Kemenag, Jl.MH.Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (19/8) sore.

Agar potensi zakat bisa dioptimalkan, kata Suryadharma Ali, Kemenag mendirikan UPZ, agar zakat bisa dimaksimalkan daya gunanya, sebagai alternatif solusi bagi kesejahteraan rakyat. "Masyarakat mendambakan ada cara yang riil untuk mengentaskan kemiskinan, antara lain melalui pengelolaan zakat yang baik dan tepat," ujar Menag.

Hadir pada peresmian UPZ Kemenag, antara lain Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, Irjen M Suparta, Dirjen Bimas Islam Nazaruddin Umar dan Kepala Balitbang dan Diklat Abdul Djamil, dan jajaran pejabat Kemenag lainnya.

Menurut Menag, jika zakat dikelola dengan profesional, zakat tidak sekedar memberi makan kaum miskin saja, namun juga bisa memberi mereka jalan untuk mencari sumber makan. "Kita akan mendiskusikan serius juklak dan juknis penerapan zakat produktif dengan tema besarnya zakat untuk rakyat," tambahnya.

Hasil zakat, kata Menag, dikonsentrasikan dalam jalur ekonomi. Zakat dijadikan sebagai modal berdagang, home industri, bertani dan usaha lainnya. Bisa juga, zakat diambil manfaatnya, semisal dibelikan sepeda motor untuk ojek. Tukang ojek bisa mendapatkan uang dari jasa ngojek, kemudian uang yang terkumpul mampu membeli motor baru, maka motor lama yang dibeli dari penunaian zakat, dikembalikan dan bisa dipakai yang lainnya.

Menag berharap, semakin banyak kaum aghniya` muslim indonesia yang menunaikan zakat, agar pengentasan kemiskinan dapat berjalan dengan baik dan cepat. Dampaknya, Indonesia mampu menjadi pioneer bagi negara mayoritas muslim lainnya.

Minimnya realisasi penunaian zakat, kata Menag, salah satu penyebabnya, karena para pengusaha muslim Indonesia kehilangan kepercayaan pada organisasi pengelola zakat. "Kedepan, akan kita jajaki adanya lembaga zakat yang dikelola para pengusaha sendiri dan menyalurkannya ke masyarakat, sehingga tepat sasaran dan masyarakat bisa lebih sejahtera," jelas Menag.

Sebelum berbuka bersama, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nazaruddin Umar memberikan tausaiah yang mengkisahkan tentang manfaat dan kehebatan zakat di mata Allah SWT

Peresmian UPZ Kemenag disertai dengan penyerahan santunan bagi pegawai Kemenag golongan I dan II, dan dilanjutkan dengan acara buka puasa bersama.