NIKO SILITONGGA KETUM DPP PERPINDO |
Suara Rakyat Bekasi - Jakarta , Belum maksimalnya pemberdayaan terhadap para pemuda , membuat DPP Perpindo ( Penggerak Pemuda Indonesia ) organisasi kepemudaan yang konsen terhadap kepentingan pemuda Indonesia membuat suatu program terhadap pemuda sehingga kedepannya tidak tercipta generasi yang instan. Hal tersebut di ungkapkan Niko Silitonga, ketua umum Perpindo ( Penggerak Pemuda Indonesia ) di kantor pusat DPP Perpindo , Kuningan, Jakarta Selatan (19/4), Kaum muda sekarang cenderung disandera kemewahan sehingga mereka menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, Inilah generasi instan. Akibatnya, ketika hasil tidak bisa diraih sekejap, tidak sedikit anak muda yang terjebak narkoba yang angkanya setiap tahun cenderung meningkat. Mereka juga terjerembap dalam kubangan kriminalitas, hidup hura-hura, dan lebih senang mencontek daripada belajar. Sehingga nasionalisme mulai memudar di sanubari generasi penerus bangsa ini. Generasi instan itu tentu saja terutama dilahirkan para pemimpin bangsa yang gemar korupsi untuk menumpuk harta dan hidup berfoya-foya di atas penderitaan rakyat. Kaum muda pun telah kehilangan sosok panutan lantaran kelakuan pemimpin jauh dari ucapan. Pemimpin tidak lagi satu kata dengan perbuatan.
“ Masih ada harapan bagi generasi muda untuk mengukir nama bangsa dan negara di tengah kecenderungan serba instan, tidak ada kata terlambat, Sudah tiba waktunya bagi kawula muda mengarungi riwayat perjuangan mulia generasi terdahulu, Perpindo siap menjadi garda terdepan untuk membentuk kaum muda agar tidak menjadi generasi yang serba instan. Jangan menjadi pemuda yang instan dalam memiliki sesuatu, tetapi jadilah pemuda yang mau menjalani proses dalam semua lini kehidupan. Kedepannya Perpindo membuat program-program pemberdayaan pemuda, seperti usaha pengembangan perikanan, perbengkelan, konsunsultasi hukum dll, sehingga akan tercipta pemuda yang tangguh dan mempunyai etos kerja yang tinggi , sehingga dapat menjadi penerus bangsa yang mandiri, “ papar Niko Silitonga ( JUHADI )